Tim cabang sepak bola Spanyol di Olimpiade 2012, berpose sebelum melawan Honduras di penyisihan Grup D. Spanyol kalah 0-1 dan tersingkir dari Olimpiade.AFP |
MADRID, KOMPAS.com - Para pemain cabang sepak bola Spanyol merubung wasit asal Venezuela, Juan Soto, saat menghadapi Honduras di partai kedua penyisihan Grup D di Stadion St. James' Park, Minggu atau Senin (30/7/2012) dini hari WIB. Mereka memprotes karena menganggap seharusnya mendapat hadiah tendangan penalti.
Spanyol mengklaim seharusnya mendapat dua tendangan penalti di babak kedua, tapi tak diberikan juga oleh Soto. Spanyol pun akhirnya kalah 0-1 dan tersingkir dari pentas Olimpiade. Sebab, sebelumnya mereka juga kalah 0-1 dari Jepang.
Ini kekalahan yang menyakitkan, juga mencoreng citra sepak bola negeri itu. Apalagi, mereka baru saja menegaskan dominasi di olahraga sepak bola. Di tingkat senior, Spanyol menjuarai Piala Eropa 2012, mengulang sukses 2008. Mereka juga juara Piala Dunia 2010. Masih di bulan Juli, Spanyol juara Piala Eropa U-19 setelah di final mengalahkan Yunani.
Publik dan media Spanyol pun mengecam tim sepak bola Spanyol di olimpiade. Bahkan, mereka dianggap mencoreng wajah sepak bola negeri itu. Bukan hanya karena tersingkir di babak awal, sikap mereka memprotes wasit juga dinilai tak mencerminkan sportivitas.
Harian El Pais menilai ini sebagai kegagalan total. "Sepak bola tak pernah berjalan baik dengan Olimpiade, tapi dengan citra sepak bola yang baru saja dibangun negeri ini akhir-akhir ini, maka ini saatnya kembali mengingat 1992," tulis surat kabar itu, menunjuk sukses cabang sepak bola Spanyol di Olimpiade 1992 di Barcelona.
"Ini bukan hanya seperti kejatuhan dari tebing. Ini juga memprihatinkan karena kalah dari tim kecil Jepang dan Honduras. Ini kegagalan total," tambahnya.
Sementara itu, El Mundo menggambarkan kegagalan ini seperti pukulan telak ke perut. Harian olahraga Marca menilai ini sebagai akhir menyedihkan bagi tim yang datang ke kejuaraan dengan penuh harapan dan aspirasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar